🥳 Bagaimana Pendapatmu Dengan Pernyataan Lebih Baik Tidak Berhijab Tetapi Sopan
Hijabbenar tidak jadi suatu dimensi apakah seorang itu tercantum individu yang baik ataupun tidak, tetapi paling tidak perempuan yang berhijab tentu lebih baik dari pada tidak berhijab. karena dengan berhijab paling tidak dalam hatinya dia mempunyai kemauan buat tidak mengumbar penggalan badannya, paling tidak dengan berhijab ia bernazar mau
BagaimanaPendapatmu Dengan Pernyataan "lebih Baik Tidak Berhijab Tetapi Sopan Daripada Berhijab Tetapi Masih Suka Membicarakan Aib Atau Kejelekan Orang Lain?" Jawaban: #1: wanita berjilbab belum tentu baik. tetapi, wanita yang baik pasti berjilbab
Hijabpada pandangan saya bukan semata-mata menutup aurat, tetapi perlu menutup segala kecantikan kita, dalam dan luaran, daripada tatapan umum. "Namun sebagai orang baharu, saya mahu membiasakan diri dengan bertudung terlebih dulu. Malah, saya sendiri tidak pandai mengikat tudung mengikut gaya hari ini.
Bagaimanpendapat kalian terkait tentang pertanyaan bahwa lebih baik tidak berhijab tetapi sopan dari pada berhijab tetapi masih suka membicarakan - 7463387 Saya lebih setuju tidak berhijab tetapi ia sopan dan menjaga harga dirinya daripada tidak berhijab tetapi suka bergosip membicarakan aib org lain juga banyak sekarang berhijab tetapi
Pengetahuandan peneliti harus diperoleh melalui jurnal, majalah, dan buku baru; Peneliti dapat menyusun survei saran untuk penelitian lebih lanjut yang diberikan pada akhir laporan penelitian dan tinjauan proyek penelitian; Ketika mengidentifikasi masalah pun tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan.
Palingtidak ada dua Kompasianer yang berseberangan pendapat menulis opini tentang tweets Dwi Estiningsih, tentang larangan berjilbab panjang di sebua Lebih Baik Pernyataan Dwi Estiningsih Dibuktikan!
Manakahyang Lebih Baik "Berhijab tetapi Berahlak Buruk atau Tidak Berhijab tapi Berahlak Baik ?'' Jawabannya : Bila Hatinya bersih ,pastilah dia akan berhijab dengan benar.Karena jika hatinya
Jadisetiap kali menghadapi pertanyaan, selalu ingat saja PREP. Anggap saja itu adalah formula ajaib dalam menjawab. Selamat mempraktekkan dan semoga Mega menjadi Putri Indonesia yang berikutnya. 2. Jika Saya Tidak Tahu Jawabannya. Berikut saya kutipkan untuk Anda pertanyaan dari Bu Elina Salim:
B PENDAPAT MENGENAI PERNYATAAN ''LEBIH BAIK TIDAK BERHIJAB TETAPI SOPAN DARIPADA BERHIJAB TETAPI MASIH SUKA MEMBICARAKAN AIB ATAU KEBURUKAN ORANG LAIN''. Kami akan memaparkannya satu per satu menurut pendapat kami masing-masing mengenai pernyataan tesebut. PENDAPAT MENURUT AULIYA NUR HASANAH (Absen: 06)
. Lebih baik tidak berhijab tapi sopan daripada berhijab tapi suka membicarakan aib orang lain Gibah Assalam'mualaikum NAMA Eka Lestari KELAS X MIA 4 MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM GURU PEMBIMBING Rizka Susilawati ASAL SEKOLAH SMAN 1 Pertama-tama disini saya akan memperkenalkan kelompok saya yaitu ada; Heni Novyani Manik Nisa Hakimah Nanda Prastika Maharani Eka Lestari Disini Nanda memberi pendapat tentang "sudahkah kalian membiasakan diri berbusana muslim yang baik?" Nanda menjawab, belum karena Nanda masih sering ke warung tanpa mengenakan kerudungnya. Kalau kata heni aku sudah memakai pakaian yang sopan, dan tertutup. Kata nisa belum aku masih suka membuka kerudungku saat solat di depan yang bukan mahram karwna tidak sengaja. Dan saya belum, karena saya sering tidak mengenakan kerudung saat saya berada di halaman rumah. Lalu, bagaimana dengan kalian?, Apakah kamu termasuk siswa/siswi yang sudah membiasakan diri berbusana secara islam? Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan "Lebih baik tidak berhijab tetapi sopan daripada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain?" Mengenai pertanyaan di atas, saya termasuk siswi yang belum membiasakan diri dengan busana islam. Mengapa? Karena saya sering sekali tidak mengenakan jilbab saya ketika dihalam rumah. Namun untuk pakaian sendiri saya tidak pernah memakai pakaian yang terbuka atau menampakan aurat dan bagian tubuh saya yang lain itu tidak pernah. Lalu bagaimana dengan tanggapan saya mengenai "Lebih baik tidak berhijab tetapi sopan, daripada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain? Saya pribadi tidak setuju dengan keduanya. Kenapa bisa begitu? Mari bahas yang pertama terlebih dahulu. Lebih baik berhijab tapi sopan-karena ini adalah pelajaran tentang Agama Islam, mari fokus pada pelajaran tersebut. Baik, kita mulai pembahasan mengapa saya tidak setuju. Lebih baik berhijab tapi sopan, sikap nya sudah baik sopan, tapi kenapa masih memperlihatkan auratnya? Nah, seperti percuma sikap kita sudah baik, tetapi aurat kita masih terbuka bukankah sama saja dengan pahala yang kita tumpuk dengan kebaikan kita, terhapus dengan dosa kita? Lalu bagaimana dengan "berhijab masih suka membicarakan orang lain?" Berhijab tidak memberikan label suci kepada pemakainya. Seseorang yang berhijab tidak suci dari dosa, tidak lepas dari khilaf. Jilbab tidak menentukan baik buruknya ahlak seseorang, tidak menentukan baik buruknya perilaku seseorang. Berhijab itu murni perintah dari Allah sebagaimana di jelaskan dalam surah An-Nur31 وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakina agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." Nah, sudah tertera bukan dalam Alqur'an? "Ya tapi tetap saja seseorang yang berhijab seharusnya tidak seperti itu" Nah pertanyaan ini sering kita dengar bukan? Seharusnya, seseorang yang berhijab, mempunyai rasa malu dan takut pada Hijabnya. Hijabnya selama ini membuat dirinya di cap baik oleh orang-orang, padahal kelakuan tidak seperti itu? Kalau dia malu pada hijabnya harusnya memperbaiki diri, menambahkan amal-amal baik, mengurangi perbuatan tercela seperti itu. Dosa ghibah lebih tinggi dosanya daripada dosa Zina. Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah, alangkah baiknya kita sebagai umat muslimah, memakai hijab dengan di iringi perbuatan-perbuatan kebaikan yang menambah pahala. Iringi pemakaian hijab kita dengan perbuatan yang tidak menambah dosa untuk kita. Ingat, seseorang berhijab belum tentu baik hatinya, tapi seseorang yang baik hatinya sudah pasti berhijab. Tapi, ini hanya menurut kesimpulan saya, mungkin kalian semua punya pendapat masing masing, bagaimana menanggapi pernyataan diatas. Perlu diingat kembali, kita gak bisa menilai apapun hanya dari luarnya saja, seseorang yang berhijab belum tentu baik, seseorang yg tidak berjilbab juga belum tentu buruk. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu di Lindungi Allah aamin. Terimakasih. Wassalam'mualaikum
Pertama-tama mari perkenalkan kelompok saya terlebih dahulu Yang pertama Eka Lestari dan yang ke-dua Heni Novyani Manik, dan yang terakhir Nanda Prastika Maharani. Apakah kamu termasuk siswa/siswi yang sudah membiasakan diri berbusana secara islam? Bagaimana pendapatmu dengan pernyataan "Lebih baik tidak berhijab tetapi sopan daripada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain?" Mengenai pertanyaan di atas, saya termasuk siswi yang belum membiasakan diri dengan busana islam. Mengapa? Karena saya sering sekali tidak mengenakan jilbab saya ketika disuruh ibu keluar ke warung atau suatu tempat. Namun untuk pakaian sendiri saya tidak pernah memakai pakaian yang terbuka atau menampakan aurat dan bagian tubuh saya yang lain itu tidak pernah. Lalu bagaimana dengan tanggapan saya mengenai "Lebih baik tidak berhijab tetapi sopan, daripada berhijab tetapi masih suka membicarakan aib atau kejelekan orang lain? Saya pribadi tidak setuju dengan keduanya. Kenapa bisa begitu? Mari bahas yang pertama terlebih dahulu. Lebih baik berhijab tapi sopan-karena ini adalah pelajaran tentang Agama Islam, mari fokus pada pelajaran tersebut. Baik, kita mulai pembahasan mengapa saya tidak setuju. Lebih baik berhijab tapi sopan, sikap nya sudah baik sopan, tapi kenapa masih memperlihatkan auratnya? Nah, seperti percuma sikap kita sudah baik, tetapi aurat kita masih terbuka bukankah sama saja dengan pahala yang kita tumpuk dengan kebaikan kita, terhapus dengan dosa kita? Lalu bagaimana dengan "berhijab masih suka membicarakan orang lain?" Berhijab tidak memberikan label suci kepada pemakainya. Seseorang yang berhijab tidak suci dari dosa, tidak lepas dari khilaf. Jilbab tidak menentukan baik buruknya ahlak seseorang, tidak menentukan baik buruknya perilaku seseorang. Berhijab itu murni perintah dari Allah sebagaimana di jelaskan dalam surah An-Nur31 وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakina agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." Nah, sudah tertera bukan dalam Alqur'an? "Ya tapi tetap saja seseorang yang berhijab seharusnya tidak seperti itu" Nah pertanyaan ini sering kita dengar bukan? Seharusnya, seseorang yang berhijab, mempunyai rasa malu dan takut pada Hijabnya. Hijabnya selama ini membuat dirinya di cap baik oleh orang-orang, padahal kelakuan tidak seperti itu? Kalau dia malu pada hijabnya harusnya memperbaiki diri, menambahkan amal-amal baik, mengurangi perbuatan tercela seperti itu. Dosa ghibah lebih tinggi dosanya daripada dosa Zina. Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah, alangkah baiknya kita sebagai umat muslimah, memakai hijab dengan di iringi perbuatan-perbuatan kebaikan yang menambah pahala. Iringi pemakaian hijab kita dengan perbuatan yang tidak menambah dosa untuk kita. Ingat, seseorang berhijab belum tentu baik hatinya, tapi seseorang yang baik hatinya sudah pasti berhijab. Tapi, ini hanya menurut kesimpulan saya, mungkin kalian semua punya pendapat masing masing, bagaimana menanggapi pernyataan diatas. Perlu diingat kembali, kita gak bisa menilai apapun hanya dari luarnya saja, seseorang yang berhijab belum tentu baik, seseorang yg tidak berjilbab juga belum tentu buruk. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu di Lindungi Allah aamin. Semoga blog saya bermanfaat untuk kalian Wassallamualukum
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Nama Rifa Aulia Bahri Kelas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Guru Pembimbing Rizka Susilawati, Asal Sekolah SMAN 1 Hari/Tanggal Kamis, 07 November 2019 🌸KELOMPOK 6🌸 Anggota Shindy Leviana Putri Gusti Putu Wulandari Khafilah Hendra Yani Mitha Aura Rengganis Nazwa Kurnia Yunita Rahmanita Fauziah Rifa Aulia Bahri Hallo guys, balik lagi sama aku, di blog ke-2 aku. Kali ini kita akan membahas pendapat kita tentang pernyataan "LEBIH BAIK TIDAK BERHIJAB TETAPI SOPAN DARIPADA BERHIJAB TETAPI MASIH SUKA MEMBICARAKAN AIB ATAU KEJELEKAN ORANG LAIN." Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, berhijab atau menutup aurat itu wajib ya guys bagi seorang muslimah. Selain untuk menutup aurat dan menjaga dari hawa nafsu lelaki, kita juga sudah membantu ayah kita, adik laki-laki kita, kakak laki-laki kita, saudara laki-laki kita, dari panas dan siksa api neraka. Naudzubillah... Nah, pasti kalian pernah kan ngeliat orang gak berhijab? Apa pendapat kalian tentang itu? Pasti kalian berfikir 'ish itu mah cabe, jablay, lonte' atau apalah itu. Tapi pas kalian kenal, ternyata orangnya sopan tapi belum tentu semuanya gitu ya guys wkwk. Dan sebaliknya, kalian pasti sering dong ngeliat orang yang berhijab? Apa pendapat kalian? Pasti kalian berfikir 'subhanallah cantik ya, alim, solehah, sopan, baik' dll. Eh pas udah kenal ternyata dia suka nyinyirin orang wkwkwk... Astagfirullah. Sebenarnya, keduanya memiliki sisi negatif. Jika bisa berjilbab sekaligus berakhlak baik, kenapa tidak? Namun, jika dibandingkan antara lebih baik tidak berhijab, tetapi sopan atau lebih baik berhijab, tetapi berakhlak kurang bagus seperti suka membicarakan aib orang lain, kita harus memahami dulu, nih, tentang apa yang telah Allah ta’ala syariatkan kepada seorang muslimah terkait jilbab. Seperti yang kita tahu, Allah ta’ala telah dengan tegas memerintahkan muslimah untuk mengenakan jilbab. 🌺Allah berfirman dalam Al-Ahzab [33] 59 يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا Artinya “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Qs. Al-Ahzaab 59 🌺Allah berfirman dalam An-Nur [24] 31 وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [an-Nûr/2431] Dari kedua ayat ini telah jelas bahwa perintah berjilbab bagi seorang muslimah adalah wajib, teman-teman. Semua ulama sepakat tentang wajibnya tubuh seorang muslimah untuk ditutup dan tidak ditampakkan kecuali kepada yang berhak melihatnya. Maka, dengan dalil ini bisa dikatakan bahwa menutup aurat dengan berjilbab bagi seorang muslimah bukanlah menjadi suatu hal yang baik lagi bagi dirinya, melainkan menjadi sebuah kewajiban yang tentu di dalamnya akan terdapat banyak kebaikan dan maslahat bagi dirinya. Ingat, memakai jilbab itu wajib, kudu, harus, mesti, ya. Jadi, jilbab adalah wajib dikenakan tiap muslimah yang telah memasuki usia baligh, tanpa melihat apakah moralnya baik atau jelek, sedangkan moral adalah sesuatu yang dituntut dalam kehidupan sosial. Maka, itu yang harus diketahui setiap muslimah terlebih dahulu. Adapun setelahnya jika dia tidak mengenakan, maka tentu saja berkonsekuensi dosa dan ada keharusan dari yang lain mengingatkannya untuk mengenakan, kalaupun tidak mau, yang menasihati bebas tugas. Tentu juga sebaliknya, jika dia mengenakan, maka pahala akan terus mengalir padanya selama jilbab itu bertengger di kepalanya, sebagai bentuk balasan atas ketaatan menjalankan perintah. Soal jilbabnya lebar, kecil, bajunya ketat, longgar, akhlaknya buruk, baik, itu bab menyendiri lagi yang berhubungan dengan tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang. Namun ingat, jangan punya pikiran, "wah kalau gitu, aku urakan saja deh, kan, dosaku pasti dikurangi pahala jilbab." Kalau yang jenis seperti ini, justru dosanya berlipat sebab menyalahgunakan syariat. So,,, keduanya memiliki sisi yang negatif. Kita sama-sama belajar untuk memperbaiki diri kita sendiri. Dan untuk kalian yang suka ngomongin orang, termasuk saya. Jangan suka mengomentari penampilan orang lain ya, karena berpenampilan adalah hak orang. Tapi berpenampilannya sewajarnya aja ya guys, jangan berlebihan. Karena Allah juga tidak suka hambanya yang terlalu berlebihan. ✨Yang belum menutup aurat 🌹YUK TUTUP AURAT MU, SEBELUM TUTUP USIAMU!!!🌹 ✨Dan, yang masih suka nyinyirin orang 🌵JAGALAH LISANMU, KARENA LISANMU LEBIH TAJAM DARI SEBUAH PEDANG.🌵 Mungkin segini dulu aja pendapat dari aku dan kelompokku, kurangnya mohon maaf. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. 🕊rifauliab12_🕊
bagaimana pendapatmu dengan pernyataan lebih baik tidak berhijab tetapi sopan